profil

Kamis, 27 Oktober 2011

mengendalikan suara hati

inilah akibat dari marah n negative thinking..........

kalo sedang marah, kita akan mudah untuk mengingat hal-hal atau kejadian yang memunculkan kekesalan.
kadang kita mencari objek untuk pelampiasan kemarahan kita, atau menjadi mudah tersingung dan mencari-cari alasan sebagai penbenaran kebencian.

ketika marah memuncak suasana hati sering kali bergejolak tak terkendali. jadinya , masalah kecil yang  biasanya tidak menimbulkan apa-apa, akan berubah menjadi masalah yang sangat mengesalkan hati yang ngebuat kita menjadi sangat gusar atau resah.bahkan sebuah kancing baju yang lepas ketika akan berangkatke kampus pun, saat lagi gusar, bisa membuat kita menjadi "gila". setelah meledak barulah timbul penyesalan.tapi terlambat karena ledakan itu telah mengenai orang lain......


ini cerita nya :
ini kisahnya....biasanya di hari ulang tahun 've' , ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si 've', meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. 've' kesal, marah, dan jengkel.


“Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku! Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan!” gerutunya dalam hati. “ Ini semua pasti gara-gara novia sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.
Dengan perasaan marah dan sedih, 've' pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual nasi goreng dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba 've' sadar, betapa lapar perutnya!

“Mau beli nasigoreng, dek? Duduk saja di dalam,” sapa si tukang nasgor.

“Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang,” jawabnya tersipu malu.

“Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin nasi goreng yang super enak.” ve pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, “Lho, kenapa menangis, dek?” tanya si abang.

“Saya jadi ingat ibu saya, bang. Sebenarnya… hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang.”

“dek cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak adek, yang ngasih makan tiap hari, dari kamu bayi sampai segede ini, apa adek pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri dek, ntar nyesel lho.”

ve seketika tersadar, “Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?”

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, ve bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

“ve, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. ve, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan ve. ve pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu.”


“Ibu, maafkan ve, Bu,”
ve pun menangis dan menyesal di pelukan
ibunya. Dan yang membuat ve semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibunya ve membuatkan pesta kejutan untuk ve kesayangannya.



Teman-temanku yang luar biasa,

saat kita jengkel, kecewa dan marah dengan orang tua, kita akan menlampiaskan kemarahan dan mencari kedamaian dan ketenangan dari orang lain. sehingga apapun yang di berikan orang lain akan menjadi sangat berkesan.
Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap
membantu dan memberi, kapan pun.

Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak

sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri.
Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan
diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.


semoga bermanfaat :) 

Tidak ada komentar: